Om bhur bhuvah svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya dhimahi, dhiyo yonah pracodayat.
Artinya, Om Hyang Widhi penguasa tiga alam, Yang Maha Suci, sumber kecemerlangan dan segala kehidupan. Semoga budi nurani kami selalu mendapat penerangan cahaya suciMu. Berbagai arti diberikan terhadap Gayatri Mantram, seperti di atas ini, yang penting esensinya tetap abadi. Bahkan tidak salah apabila kemudian Mantram Suci ini diartikan secara praktis, sebagai berikut: “Kami bermeditasi padamu (OM) yang merupakan kebenaran sejati. Tuhan yang kekal, sumber dan asal lahirnya semua mahluk. "OM" yang bermanifestasi melalui matahari, pengendali yang bersemayam dan pengarah bagi segala hal. Pancaran Cahaya Agung, kami bermeditasi pada cahayaMu (OM). Semoga kecerdasan kami diterangi oleh cahaya - MU (OM) Hyang Widhi.”
Sebagai manusia yang lahir di jaman Kaliyuga (kegelapan) ini, kita tidak terlepas dari berbagai masalah, terutama masalah mengenai keluarga, ekonomi, dan pendidikan moral bagi anak-anak. Kita berharap mendapat anak yang baik dan berguna untuk nusa dan bangsa. Kadang-kadang kita merasa sudah cukup memberikan pendidikan, nafkah, dan aturan-aturan moral, namun dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi, langkah ini terasa semakin berat. Seringkali kita merasa sedih, karena kebersamaan kita untuk berkumpul dengan keluarga semakin jarang. Tiba di rumah sudah letih, sehingga untuk bercakap-cakap dengan anggota keluargapun menjadi semakin jarang dilakukan.
Sementara itu, pemeluk agama Barat (Abrahamik), dengan doktrinnya semakin agresif, untuk menjalankan missinya, ke pelosok-pelosok di berbagai daerah dengan niat menghancurkan kepercayaan Hindu yang dianggap murtad dan penyembah berhala. Tidak menutup kemungkinan umat kitapun akan banyak yang terpengaruh. Jangankan anak-anak yang masih berusia muda dan polos, orang tua pun bisa terpengaruh karena pembinaan (pendidikan atau pengarahan) agama Hindu belum mencapai sasaran.
Namun kita tak perlu khawatir, sebab kekuatan tertinggi (Hyang Widhi) , OM KAR, telah menciptakan bumi untuk mahluk ciptaannya agar hidup dalam kedamaian (shanti) dan kasih sayang (prema)
Sementara itu, pemeluk agama Barat (Abrahamik), dengan doktrinnya semakin agresif, untuk menjalankan missinya, ke pelosok-pelosok di berbagai daerah dengan niat menghancurkan kepercayaan Hindu yang dianggap murtad dan penyembah berhala. Tidak menutup kemungkinan umat kitapun akan banyak yang terpengaruh. Jangankan anak-anak yang masih berusia muda dan polos, orang tua pun bisa terpengaruh karena pembinaan (pendidikan atau pengarahan) agama Hindu belum mencapai sasaran.
Namun kita tak perlu khawatir, sebab kekuatan tertinggi (Hyang Widhi) , OM KAR, telah menciptakan bumi untuk mahluk ciptaannya agar hidup dalam kedamaian (shanti) dan kasih sayang (prema)
Kitab suci Veda, adalah kitab tertua di alam jagad raya, yang memiliki mantram kuno yang merupakan Ibu dari segala mantram yaitu Gayatri Mantram. Mantram ini dilantunkan di tiga alam, yaitu Alam Dewa, Alam Manusia, dan Alam Ashura. Dengan mengumandangkan Gayatri, selain menyelaraskan alam ini juga secara lembut dan alami akan membangunkan kesadaran Kundalini. Sehingga batin ini akan semakin peka dengan keadaan diri kita dan alam sekitarnya. Tak terhindarkan, semasih memakai badan manusia, kita tidak luput dari perbuatan-perbuatan dan pikiran negatif. Apalagi tinggal di ibukota yang terbelenggu oleh prinsip, "waktu adalah uang." Setiap hari kita berhadapan dengan lalu lintas yang padat dan macet. Belum lagi tiba di rumah, menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan, yang menimbulkan amarah, stres, yang pada akhrinya mengakibatkan timbulnya berbagai penyaklit. Walaupun hal-hal yang tidak menyenangkan itu tidak terlepas dari hukum karma yang memang harus kita lalui.
Untuk mengatasi semua itu, sebagai manusia yang dibekali akal dan pikiran, kita bisa menjadikan Gayatri sebagai mantram rutin kita. Dari pengalaman, melantunkan Gayatri pada pukul 4.00 pagi akan sangat bermanfaat. Karena Gayatri sebagai doa pembuka, juga sebagai pembuka hari. Bisa dilakukan dengan menggunakan mala (japa) sebanyak 108 kali. Gayatri akan memberikan cahaya di hati kita juga bagi alam semesta. Lebih baik lagi bila kita menjadikan Gayatri Mantram sebagai mantram pribadi, dengan setiap saat mendengar kaset/cd Gayatri, dengan tetap ikut melagukannya meskipun di dalam hati. Banyak kisah nyata yang menakjubkan tentang Gayatri. Satu keluarga, misalnya terselamatkan ketika mobilnya kecelakaan, terjun ke jurang. Karena sering melantunkan Gayatri Mantram. Penulis sendiri merasakan manfaatnya, semenjak mengumandangkan mantram ini, dapat merasakan orang yang berniat baik atau buruk. Orang yang berniat jahat kini menjauh, dan yang datang adalah orang-orang yang berniat baik dan
memiliki spiritual tinggi. Bhagavan Sri Satya Narayana dan Ama Srimad Sai Rajarajeshwari menganjurkan para bhaktanya untuk mengumandangkan Gayatri setiap saat. Beliau berkata bahwa Gayatri dapat merubah sifat kita yang buruk menjadi baik dan mengurangi karma-karma buruk kita di masa lampau. Melalui Gayatri kita dapat mengintrospeksi diri kita untuk menjadi lebih kasih pada setiap mahluk sehingga kita dan anak-anak dapat menegakkan dharma, menuju hidup yang penuh prema dan shanti. Hendaknya kita berupaya untuk berkumpul bersama anggota keluarga seminggu sekali dan mengumandangkan Gayatri Mantram bersama sebanyak 108 kali. Bahkan, kalau memungkinkan, satu kali dalam sebulan, berkumpul dengan sanak saudara dan sahabat untuk mengumandangkan Gayatri secara bergantian dari rumah ke rumah. Dengan berbuat ini, kita bisa mengurangi kekhawatiran kita untuk masa depan anak-anak dan kerabat kita. Nasehat memang perlu, namun bangkitnya kesadaran dari dalam adalah yang paling utama. Gayatri dapat membangkitkan kesadaran dari dalam. Dengan bangkitnya kesadaran dari dalam (kundalini), berarti kekuatan jiwa utama (atma) yang bekerja.
Di dalam hukum Veda, Tuhan ada dalam setiap mahluk, namun selama ini tertutup oleh maya (ilusi) karena itu kita harus menyingkap ilusi ini dengan mengumandangkan Gayatri Mantram.
memiliki spiritual tinggi. Bhagavan Sri Satya Narayana dan Ama Srimad Sai Rajarajeshwari menganjurkan para bhaktanya untuk mengumandangkan Gayatri setiap saat. Beliau berkata bahwa Gayatri dapat merubah sifat kita yang buruk menjadi baik dan mengurangi karma-karma buruk kita di masa lampau. Melalui Gayatri kita dapat mengintrospeksi diri kita untuk menjadi lebih kasih pada setiap mahluk sehingga kita dan anak-anak dapat menegakkan dharma, menuju hidup yang penuh prema dan shanti. Hendaknya kita berupaya untuk berkumpul bersama anggota keluarga seminggu sekali dan mengumandangkan Gayatri Mantram bersama sebanyak 108 kali. Bahkan, kalau memungkinkan, satu kali dalam sebulan, berkumpul dengan sanak saudara dan sahabat untuk mengumandangkan Gayatri secara bergantian dari rumah ke rumah. Dengan berbuat ini, kita bisa mengurangi kekhawatiran kita untuk masa depan anak-anak dan kerabat kita. Nasehat memang perlu, namun bangkitnya kesadaran dari dalam adalah yang paling utama. Gayatri dapat membangkitkan kesadaran dari dalam. Dengan bangkitnya kesadaran dari dalam (kundalini), berarti kekuatan jiwa utama (atma) yang bekerja.
Di dalam hukum Veda, Tuhan ada dalam setiap mahluk, namun selama ini tertutup oleh maya (ilusi) karena itu kita harus menyingkap ilusi ini dengan mengumandangkan Gayatri Mantram.
Oleh: Melati Astisukha
Casino games and tips to help you with success | DrmCD
BalasHapusCasino games and tips 제주 출장샵 to 광명 출장샵 help you with success. With our latest casino tips, 창원 출장안마 you can find 태백 출장샵 answers to the 과천 출장샵 most frequently asked questions.