Kata “Hindu” tidak lahir begitu saja tanpa makna serta arti yang jelas. Menilik sejarahnya, Hindu berasal dari ajaran Sanatana Dharma, sebagai nama asli ajarannya. Sanatana Dharma adalah dua kata Sansekerta yang masing-masing mempunyai arti, Sanatana artinya ETERNAL atau ABADI dan Dharma artinya RIGHTEOUSNESS atau KEBENARAN YANG ABADI, dapat disebut sebagai sebuah Kebenaran yang Hakiki, atau Kebenaran Yang Mutlak; yang tidak perlu diragukan lagi.
Ajaran inilah yang dianut beramai-ramai oleh suku bangsa Persia, dan beramai-ramai atau kelompok besar manusia itulah dalam bahasa Sansekertanya disebut Shindu, yang berarti LAUTAN MANUSIA. Dengan kata lain, LAUTAN MANUSIA yang memeluk ajaran Sanatana Dharma di Tanah Shind (padang pasir Mohenjodaro/Haraffah). Semakin hari, kelompok ini semakin bertambah besar, dan karena kebesarannya itulah orang banyak melupakan nama Sanatana Dharma dan lebih mengingat kata Shindu. Karena inti ajaran Sanatana Dharma adalah cinta kasih, maka kata Shindu dirubah menjadi Hindu.
Hindu adalah kata Sansekerta yang terbagi dua yaitu HIN (is the short form of Himsa) yang berarti Kejam, Kasar, Sadis; atau dapat disebut juga dengan Violation (kezaliman) dan DU artinya Menjauhi (far away). Jadi, Hindu is One who stands far away from Violation. Atau kita sebut dengan suatu ajaran yang menjauhi kekerasan, kezaliman, penindasan; yang dapat disimpulkan sebagai sebuah agama CINTA KASIH.
Hindu, adalah lambang cinta kasih. Kalau dilihat lebih teliti, arti dan konsep ini pula yang telah melahirkan ajaran intisari Hindu, seperti Tri Hita Karana dan Tri Karana Sudhi. Karena keunikan ini pula, para suci menjadikan Weda sebagai kitab suci bagi umat Hindu di dunia.
Umat Hindu di Nusantara ini patut berbangga karena Hindu menjadi panutan keharmonisan alam dan isinya, serta menjadi way of life bagi penduduk dunia yang benar-benar ber Tuhan (bukan beragama). Kita lihat makna dan rahasia yang tersembunyi pada kata Tuhan dalam bahasa Inggris “GOD”, serta hubungannya dengan aksara suci atau pranawa AUM.
AUM adalah aksara suci yang memiliki kekuatan suci untuk membuka Pintu Gerbang kehadirat Ida Sang HyangWidhi Wasa, dan dalam keberadaannya berupa simbol OMKARA; yang berfungsi sebagai Key Word yang memberikan Energy kesucian untuk semua mantram yang ada. Sehingga tidak ada sebuah mantram pun yang akan hidup atau berfungsi jika mantram tersebut tidak diawali oleh Aksara Suci AUM. Dan mari kita lihat bahwa kata GOD tidak lahir begitu saja, serta mempunyai hubungan yang erat dengan aksara suci AUM.
Tuhan, dalam bahasa Inggris disebut GOD, atau Lord. G, stands for Generation, O stands for Operation and D stands for Destroy. Generation adalah penciptaan yang disimbolkan dengan Dewa Brahma melalui huruf A. Operation adalah pemeliharaan dengan Dewa Wisnu melalui huruf U. Destroy adalah pelebur dengan Dewa Siwa melalui huruf M.
Jadi, di sini jelas bahwa masih ada umat yang berjubah lain menuju Tuhannya melalui Tri Murti, Brahma, Wisnu dan Siwa. Di sisi lain mereka juga menyebut Tuhan mereka dengan sebutan Lord. Lord, bahasa Sansekertanya adalah Bathr atau Bathara, yang berarti pemimpin seperti Bathara Krisna atau pemusnah keangkara-murkaan, sebagai Bathara Durga.
0 komentar:
Posting Komentar