Mereka melambangkan lima faktor fundamental dalam
struktur manusia.
- Sadewa/Sahadeva melambangkan faktor padat, mereprestasikan cakra muladhara (kemampuan untuk menjawab segala sesuatu).
- Nakula pada cakra svadhisthana. Nakula berarti "air yang mengalir tanpa memiliki batas". "Na" berarti "Tidak", dan "kula" bararti "batas", melambangkan faktor cair.
- Arjuna, melambangkan energi atau daya, faktor cahaya pada cakra manipura, selalu berjuang untuk mempertahankan keseimbangan.
- Bhima, putra Pandu, adalah faktor udara "vayu", terdapat pada cakra anahata.
- Terakhir adalah Yudhisthira, pada cakra vishuddha, dimana terjadi peralihan dari sifat materi ke sifat eterik.
Jadi pada pertempuran antara materialis dan
spiritualis, antara materi kasar dan materi halus, Yudhisthira tetap tak
terpengaruh."Yudhi sthirah Yudhisthirah" artinya "Orang yang
tetap tenang/diam saat pertempuran dinamakan Yudhisthira".
Krsna terdapat pada cakra sahasrara. Jadi ketika
kundalinii (Keagungan yang tertidur) terbangkitkan, naik dan menuju
perlindungan Krsna dengan bantuan Pandawa, maka Jiiva (unit diri) bersatu
dengan Kesadaran Agung. Pandawa menyelamatkan jiiva dan membawanya ke
perlindungan Krsna.
Sanjaya adalah menteri-nya Dhritarastra. Sanjaya
adalah wiweka(Nalar/pertimbangan). Dhritarastra bertanya kepada Sanjaya, karena
ia sendiri tidak bisa melihatnya, "Oh Sanjaya, katakan padaku, dalam
perang Kuruksetra dan Dharmaksetra, bagaimana keadaan pihak kita?"
Keseratus putra Dhritarastra, pikiran yang buta,
mencoba menguasai jiva, yang diselamatkan oleh Pandawa melalui pertempuran.
Akhirnya kemenangan ada di pihak Pandawa, mereka membawa jiva ke perlindungan
Krsna. Inilah arti filosofis dari Mahabharata.
Kuruksetra adalah dunia tempat melakukan aksi, dunia
eksternal, yang menuntut kita terus bekerja. Bekerja adalah perintah.
"Kuru" artinya "bekerja", dan ksetra artinya
"medan", Dharmaksetra adalah dunia psikis internal. Disini Pandawa
mendominasi.
Dari : berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar