Loading...

MAKANAN ORGANIC : KEMBALI KE ALAM (PENYEMBUHAN ALAMI OLEH ALAM)

Sayur mayur + buah

Perkembangan Ilmu, teknologi yang begitu pesat di semua bidang telah membawa perubahan sangat penting terhadap pola hidup dan pola makan manusia. Makin menyempitnya lahan pertanian, bertumbuhnya penduduk perkotaan, tekanan ekonomi yang begitu besar menyebabkan makin banyak penduduk yang menderita dan jatuh miskin, alih-alih menjadi makmur!...Kesenjangan ekonomi dan tingkat hidup yang begitu besar antara Negara-negara industri maju (Amerika, Canada, Uni Eropa, Jepang, dsb) dengan Negara-negara berkembang : Negara-negara miskin di Afrika, Bangladesh, termasuk Indonesia, membentuk mozaik yang makin jelas bahwa ternyata kemajuan Ilmu dan teknologi tidak diikuti dengan kemajuan akal dan budi manusia: pada saat manusia telah mencapai bulan, disisi lain hati dan perasaannya masih barbar dan mementingkan diri sendiri dan kelompoknya seperti masih hidup di jaman batu. Sehingga tidak salah kalau Fisikawan kawakan Albert Einstein pernah berkata, sebenarnya makanan di bumi ini cukup bagi semua orang kalau dibagi rata, namun tidak akan pernah cukup buat sekelompok orang yang penuh nafsu keserakahan. 

Dengan tercabutnya masyarakat desa dari budaya agraris ke budaya industri-setengah-hati, diikuti dengan tercabutnya manusia terhadap kedekatannya dengan alam. Di tahun 1980-1990-an kita masih ingat pada saat tercapai swa-sembada pangan (beras), petani-petani kita sangat extensive menggunakan produk-produk kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan, saat itu pengunaan Insektisida DDT digunakan sangat umum di seluruh Indonesia, padahal di Negara asalnya (Amerika) DDT ini sudah dilarang penggunaannya sejak beberapa tahun sebelumnya. Celakanya industrialis Amerika yang serakah, malah meng-ekspor DDT yang dilarang di negerinya ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia, dan kita (dimotori oleh pemerintah), dengan begitu lugu dan bodoh, malah menerima racun berbahaya ini untuk digunakan di Indonesia selama lebih dari satu dekade.  
Industri makanan, pertanian, dan obat-obatan tumbuh pesat seiring dengan kemajuan dibidang-bidang lain. Kemajuan ini diiklankan melalui media : yang mana 60% lebih acara di televisi dipenuhi oleh iklan-iklan komersial yang belum tentu berguna bagi masyarakat luas. Begitu derasnya media yang mengkampanyekan hidup dengan cara instan, dan tidak perlu berfikir, akhirnya, masyarakat kita cendrung menjadi makin bodoh dan jauh dari alam. Makanan-makanan junk food, kue-kue dengan tingkat kemanisan begitu tinggi, permen dsb, semua makanan-makanan tidak sehat ini diiklankan besar-besaran di mas media, dan sama sekali tidak ada penjelasan dari pemerintah bahwa makanan seperti ini sangat berbahaya. Menurut data dinas kesehatan lebih dari 20% penduduk Indonesia mengalami gangguan didalam kadar gula mereka (potensi kena penyakit gula/diabetes). Demikian juga penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke dan sejenisnya menjadi penyakit yang makin umum menimpa masyarakat kita. 

Lalu makanan sehat itu seperti apa?
Makanan sehat adalah makanan yang langsung dari alam, segar dan alami, atau dengan proses terbatas yang tetap mempertahankan kandungan zat-zat alaminya, dan berasal dari sumber alami (tumbuhan, hewan) yang dipelihara secara alami, tanpa rekayasa, bebas dari polutan zat-zat kimia. Ini yang disebut sebagai makanan organic. Dan makanan organic berasal dari pertanian organic. Di Indonesia Organic Farming (Pertanian Organik) baru mulai populer di awal tahun 2000-an, tertinggal jauh dengan Negara-negara lain yang telah memulainya sejak tahun 1990-an. Sebenarnya sebelum kita mengenal zat-zat kimia dalam bentuk pupuk maupun obat-obatan, maka para petani telah bertani secara alami (organic) dengan pupuk kandang, kompos dll, dan ini telah dilakukan ratusan tahun. Sejumlah petani secara terbatas masih tetap mempertahankan pertanian organic warisan leluhur, namun sebagian besar petani tidak lagi bertani secara organic. Kenapa produk makanan non-organik berbahaya? Karena zat-zat kimia yang digunakan dalam pupuk maupun obat-obatan pembasmi hama akan terakumulasi di produk pertanian dan akhirnya masuk ke jalur makanan ketubuh kita, didalam tubuh dalam jangka waktu lama, akumulasi zat-zat kimia ini bersifa karsinogesic (potensi menyebabkan penyakit degeneratif : seperti tumor dan kanker dan penyakit kronis lain).  
Keuntungan memakan makanan organic sekarang telah banyak dibuktikan melalui sejumlah penelitian yang memastikan bahwa makanan organic mengandung lebih banyak nutrisi, vitamin dan kandungan mineral, selain itu makanan organic bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya (pestisida, pupuk kimia dsb) yang banyak terdapat pada makanan non-organik. Makanan organic khususnya sangat tinggi dalam kandungan vitamin C, antioksidan, besi, pospor, calcium dan magnesium. Memang makanan organic sedikit lebih mahal, namun manfaat jangka panjang untuk kesehatan, bisa sangat menekan biaya pengobatan, sehingga jauh lebih menguntungkan daripada makanan non-organik yang sangat beresiko terhadap kesehatan.  Semakin banyak orang penduduk di seluruh dunia sekarang menyadari pentingnya makanan organic, produksi makanan organic di dunia tumbuh sangat pesat dewasa ini pada tingkat sekitar 10%-15% per tahun. 
Makan makanan buah-buahan organic yang segar, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan organic menurut hasil penelitian epidemilogis : menurunkan resiko terkena sakit kanker, rematik, asthma, bronchitis dan penyakit kronis lain serta memperlambat proses penuaan dan mempertinggi tingkat energi tubuh
Persiapan dan pengolahan makanan juga menentukan apakah suatu makanan menjadi sehat atau tidak, selain sumbernya yang diusahakan dari pertanian organic. Sebagai contoh, pisang yang ditanam sudah secara organic, tapi karena keserakahan penjual pisang, saat dibeli dari petani dan kemudian sebelum dijual ke konsumen, ia sengaja semprotkan obat kimia dipermukaan pisang agar pisang-pisang ini bisa masak secara merata dan seragam. Contoh lain adalah padi/beras, padinya sudah organic, namun padi organic ini digiling berlebihan sehingga benar-benar menjadi beras yang putih/bersih, tapi seluruh kulit ari beras/padi telah lenyap, padahal di kulit ari beras ini terdapat kandungan vitamin yang lengkap (B12, B complex). Demikian juga sayur-sayuran dan buah-buahan yang lain. Buah-buahan dan sayuran yang kaya dengan vitamin A, B dan C, serta zat-zat antioksidan mesti dimakan secara segar (tidak perlu dimasak), karena zat-zat ini akan rusak begitu dimasak. Pembuatan buah kaleng, manisan dan asinan buah sebenarnya telah merusak nilai gizi dari buah-buahan tersebut, dan kalau ini dimakan sama seperti memakan ampas (tidak ada lagi kandungan zat gizinya). 

Gerakan kembali ke alam, mengkonsumsi makanan organic yang sehat, telah meluas dan populer dilakukan di banyak negara, sayangnya di Indonesia baru sebagian kecil orang-orang mulai menyadari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal dengan makan makanan organic, selain tubuh menjadi lebih sehat, sekaligus juga menghemat sumber daya dan energi, serta lebih ramah lingkungan. Misalnya tiap RT/RW digerakkan untuk mengelola sampah rumah tangga yang bersifat organic (sisa makanan, daun-daun dsb) untuk dijadikan pupuk/kompos, yang mana pupuk/kompos ini bisa digunakan di lingkungan RT untuk berkebun organic di tiap-tiap rumah menanami sayur-sayuran dan apotik hidup, berapa besar manfaat yang diperoleh dengan gerakan semacam ini. 

Kedekatan dengan alam, kesinambungan ilmu/kearifan/pengalaman dari para leluhur telah menjadi hal-hal yang langka bagi masyarakat sekarang ini, akibatnya pada saat terjadi gangguan/ ketidakseimbangan dalam kehidupan sehari-hari manusia cendrung hanya memikirkan sisi praktis, walaupun belum tentu benar, dan cendrung mahal (high cost). Sebagai contoh, saat seorang Ibu menjumpai anaknya terserang flu, yang pertama kali muncul di dalam pikirannya adalah segera membawa anaknya kedokter. Padahal biaya kedokter sangat mahal, baru bertemu dokternya saja sudah kena biaya konsultasi 50 ribu, belum obat-obatnya, si Ibu bisa menghabiskan 200 ribu sekali berobat ke dokter untuk penyakit yang begitu ringan : flu/masuk angin. Kalau saja si Ibu ini masih ingat (tahu) warisan Ilmu dari orangtua/leluhur, maka untuk sakit flu, ia tinggal merebus jahe merah+gula merah, diminum hangat-hangat 3 x 1 gelas sehari, maka dalam waktu paling lambat 2 hari, si anak yang terserang flu akan segera sembuh, dan ini sangat ekonomis, biaya diperlukan kurang dari 5 ribu rupiah saja. Jahe merah selain untuk mengatasi flu, juga sangat bagus untuk menyembuhkan sakit pernafasan lain seperti astma dan bronchitis termasuk juga rematik. Untuk mengatasi rematik jahe merah mesti dikombinasikan dengan sambiroto. 

Masih banyak lagi contoh tumbuh-tumbuhan obat/apotik hidup yang lain di sekitar kita, yang mana kalau kita manfaatkan secara optimal, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat secara luas untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit dengan biaya sangat murah atau bahkan gratis kalau tanaman apotik hidup ini kita tanam sendiri di pot-pot pekarangan. Tanaman apotik hidup yang mudah ditanam di pekarangan di rumah, misalnya : jahe merah (astma, rematik, aphrodisiac) , lengkuas ( peluruh kencing), lempuyang (mengatasi demam), jambu biji (obat mencret/diare), sambiroto (pembersih darah, mengatasi gula darah), mahkota dewa (anti kanker), brotowali (mengatasi gula darah), sirih (anti-septic alami), temu-temuan : kunyit putih (anti kanker), temu kunci, sembung, meniran (antibiotic alami), kunyit (antiseptic),  tapak dara dsb. 
Obat-obat kimia dari dokter/apotik khususnya obat-obat antibiotic efek jangka panjangnya tidak baik bagi tubuh karena akan menyebabkan resistensi penyakit menjadi tambah besar, disamping itu penggunaan obat-obat kimia dalam jangka panjang akan merusak ginjal dan hati. Sementara itu penggunaan herbal obat alami dari tumbuhan tidak akan menyebabkan efek samping ataupun gangguan pada fungsi organ tubuh. Obat-obatan herbal dari alam ini bersifat complementary (alternative) dan mestinya bisa berjalan berdampingan dengan pengobatan modern. Di rumah-rumah sakit di luar negeri sekarang sudah umum pengobatan alternative berbasis tumbuhan obat (herbal), menjadi salah satu pilihan bagi pasien disamping pengobatan modern. 
Dalam kesempatan lain mungkin akan dijelaskan apa perbedaan beberapa teknik pengobatan Timur yang Holistik/integrative: pengobatan kuno India Ayurvedic, yoga-meditasi untuk kesehatan, teknik pengobatan china dll, dibandingkan dengan pengobatan modern dari Barat. Akhir kata kesehatan itu sangat penting, dan seseorang mesti bisa menjadi dokter bagi dirinya sendiri seperti dijelaskan oleh Mahatma Gandhi, dan cuplikan dari Bhagavadgita (salah satu kitab veda). 

Hal yang pertama untuk disadari adalah  keterbatasan dirinya.. Adalah sangat jelas bahwa saat mana batas-batas ini dilampaui maka seseorang akan jatuh sakit. Jadi pola makan yang seimbang, makan sesuai dengan kebutuhan akan memberikan individu keadaan bebas dari penyakit. Bagaimana seseorang mengetahui bagaimana pola makan yang baik untuk dirinya? Tujuan dari semuanya adalah bagaimana seseorang menjadi dokter bagi diri mereka sendiri dan menemukan sendiri keterbatasan-keterbatasan dirinya. 


0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP